Posted in

DVI Polda Jatim Identifikasi 55 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

DVI Polda Jatim terus bekerja keras menuntaskan proses identifikasi korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo.

DVI-Polda-Jatim-Identifikasi-55-Jenazah-Korban-Ambruknya-Ponpes-Al-Khoziny

Hingga Senin, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 55 dari total 67 kantong jenazah yang diterima sejak insiden tragis itu terjadi.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.

Dua Korban Terbaru Dikenali Melalui Kecocokan DNA

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa dua korban terbaru yang berhasil diidentifikasi memiliki nomor postmortem RSDP B041 dan RSB B055.

“Dua jenazah terbaru yang teridentifikasi masing-masing dengan nomor postmortem RSDP B041 dan RSB B055,” ujar Kombes Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya, Senin (14/10/2025).

Jenazah dengan nomor RSDP B041 diketahui melalui kecocokan hasil DNA, data medis, dan properti pribadi, cocok dengan nomor antemortem (AM) 025 atas nama Khafa Ahmad Maulana (15), warga Jalan Cendana, Ngawen, Sidayu, Kabupaten Gresik.

Sementara jenazah dengan nomor RSB B055 teridentifikasi sebagai Irham Giffari (16), warga Katerungan, Krian, Kabupaten Sidoarjo. Identifikasi ini juga dilakukan dengan mencocokkan DNA, rekam medis, dan barang pribadi korban dengan data keluarga yang melapor.

“Dua nama ini menambah daftar panjang korban yang berhasil kami identifikasi. Total sudah 55 jenazah yang terverifikasi dengan data keluarga,” jelas Khusnan.

Proses Identifikasi 9 Kantong Jenazah Belum Terungkap

Meski sebagian besar korban sudah diketahui identitasnya, masih ada sembilan kantong jenazah yang belum berhasil diidentifikasi oleh tim DVI. Sebagian besar dari sisa tersebut berisi potongan tubuh (body part) yang memerlukan proses analisis DNA lebih dalam.

“Dari 67 kantong jenazah yang kami terima, masih tersisa sembilan yang belum teridentifikasi. Beberapa di antaranya bukan tubuh utuh, melainkan potongan tubuh yang perlu dilakukan pemeriksaan DNA lanjutan,” kata Khusnan.

Ia menambahkan, seluruh bahan pemeriksaan postmortem telah dikirim ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri di Jakarta untuk analisis lebih mendalam. Proses ini membutuhkan waktu karena harus memastikan akurasi tinggi dan menghindari kesalahan identitas.

“Harapan kami minggu ini semua selesai, tetapi itu tergantung dari kondisi sampel DNA. Kalau rusak atau terkontaminasi, harus diputar ulang dan diperiksa lebih lama,” imbuhnya.

Baca Juga: Kereta Api Semakin Populer, KAI Daop 8 Surabaya Pecahkan Rekor 9 Juta Penumpang

Peran Vital Tim DVI dalam Penanganan Korban

Peran-Vital-Tim-DVI-Dalam-Penanganan-Korban

Tim Disaster Victim Identification (DVI) merupakan garda terdepan dalam mengidentifikasi korban bencana massal. Dalam kasus Ponpes Al Khoziny, tim ini terdiri dari gabungan ahli kedokteran forensik, antropologi forensik, dan DNA analis yang bekerja hampir tanpa henti sejak hari pertama pascakejadian.

Proses identifikasi dilakukan melalui dua tahapan besar:

  • Postmortem (PM) pemeriksaan terhadap jenazah meliputi sidik jari, gigi, DNA, dan properti pribadi.
  • Antemortem (AM) pengumpulan data korban dari keluarga seperti rekam medis, foto, ciri fisik, hingga sampel DNA pembanding.

Kedua data tersebut kemudian dicocokkan secara sistematis. Ketika ditemukan kesesuaian kuat antara PM dan AM, maka jenazah dinyatakan teridentifikasi.

Kombes Khusnan menegaskan, “Kami bekerja berdasarkan standar internasional dalam prosedur DVI. Tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun karena ini menyangkut hak keluarga korban untuk mendapatkan kepastian dan keadilan.”

Harapan dan Dukungan Untuk Keluarga Korban

Polda Jatim bersama pemerintah daerah terus memberikan pendampingan dan bantuan psikologis bagi keluarga korban yang masih menunggu hasil identifikasi.

“Setiap jenazah yang teridentifikasi langsung kami serahkan kepada pihak keluarga dengan pendampingan tim psikologi Polri. Kami paham betul duka mereka, dan kami berupaya agar proses ini selesai secepat mungkin dengan hasil yang valid,” tutur Khusnan.

Selain itu, masyarakat sekitar juga turut memberikan dukungan moral dan bantuan logistik bagi keluarga korban yang masih berada di rumah duka dan posko identifikasi di RS Bhayangkara Surabaya.

Upaya transparansi dan komunikasi terbuka antara pihak kepolisian dan keluarga menjadi salah satu kunci penting agar proses ini berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan spekulasi.

Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Surabaya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari antaranews.com
  2. Gambar Kedua dari jpnn.com