Posted in

Pemkot Surabaya Hadirkan Layanan Cepat Tangani Serangan Jantung

Pemkot Surabaya menunjukkan komitmen meningkatkan layanan kesehatan dengan menghadirkan program cepat tanggap Fast Track Chest Pain bagi masyarakat.

Pemkot-Surabaya-Hadirkan-Layanan-Cepat-Tangani-Serangan-Jantung

Program ini dirancang khusus untuk memberikan penanganan darurat bagi warga yang mengalami gejala serangan jantung koroner, yang sering ditandai dengan nyeri dada mendadak. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.

Inovasi Layanan Cepat Untuk Tekan Angka Kematian

Direktur RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dr. Billy Daniel Messakh, menjelaskan bahwa program Fast Track Chest Pain hadir sebagai upaya serius untuk menekan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) akibat penyakit jantung koroner.

“Di Surabaya ini kita buat program namanya Fast Track Chest Pain. Karena salah satu gejala yang sering muncul di masyarakat adalah nyeri dada. Jadi, ketika ada laporan seperti itu, petugas akan langsung bergerak cepat,” terang dr. Billy, Senin (21/10/2025).

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, termasuk di kota-kota besar seperti Surabaya. Banyak kasus menunjukkan bahwa penanganan yang terlambat menjadi penyebab utama meningkatnya risiko kematian. Oleh sebab itu, kecepatan deteksi dan penanganan menjadi faktor kunci dalam menyelamatkan nyawa pasien.

Tim Gerak Cepat Garda Terdepan Dalam Penanganan

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Surabaya mengerahkan Tim Gerak Cepat (TGC) tim medis terlatih yang siap siaga 24 jam untuk menangani kondisi darurat, termasuk serangan jantung. Tim ini sudah terbiasa bekerja di bawah tekanan waktu dan dalam situasi darurat medis.

Begitu ada laporan masuk ke Call Center 112, petugas segera mengirimkan TGC ke lokasi pasien. Tim ini dibekali dengan peralatan medis darurat seperti defibrillator, oksigen, dan obat-obatan penunjang untuk memberikan tindakan awal sebelum pasien dibawa ke rumah sakit.

“Langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat adalah menghubungi 112 ketika melihat seseorang merasa nyeri dada. Jangan diabaikan, karena bisa jadi itu gejala awal serangan jantung,” tegas dr. Billy.

Selain tindakan cepat di lapangan, koordinasi antara Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), serta RSUD Soewandhie juga dilakukan secara real-time untuk mempercepat proses penanganan pasien.

Baca Juga: Surabaya Perketat Izin Tenda Hajatan, Utamakan Lalu Lintas Dan Keselamatan

Manfaatkan Golden Period 90 Menit Pertama

Manfaatkan-Golden-Period-90-Menit-Pertama

Menurut dr. Billy, periode emas (golden period) penanganan serangan jantung hanya sekitar 90 menit pertama sejak gejala muncul. Dalam rentang waktu itu, setiap detik sangat berharga untuk menyelamatkan nyawa pasien.

“Golden period ini kita harus manfaatkan sebaik mungkin supaya tidak terjadi kecacatan atau kematian. Karena begitu melewati waktu itu, kerusakan pada otot jantung bisa menjadi permanen,” ujarnya.

Gejala awal serangan jantung biasanya meliputi:

  • Nyeri atau tekanan di dada yang menjalar ke bahu, lengan, atau rahang
  • Sesak napas
  • Keringat dingin
  • Mual dan pusing mendadak

Dengan adanya layanan Fast Track Chest Pain, masyarakat diharapkan tidak menunda meminta bantuan medis. Semakin cepat pasien mendapat penanganan, semakin besar peluang untuk pulih tanpa komplikasi serius.

RSUD Fasilitas Lengkap dan Siaga 24 Jam

RSUD dr. Mohamad Soewandhie dipilih sebagai pusat layanan utama dalam program ini karena memiliki fasilitas medis dan sumber daya manusia (SDM) yang lengkap. Rumah sakit ini dilengkapi dengan ruang kateterisasi jantung (Cath Lab), unit gawat darurat (UGD) modern, serta tenaga medis berpengalaman di bidang kardiologi.

“Itu 24 jam mereka siaga. RSUD Soewandhie punya peralatan terbaik dan tenaga medis yang memadai untuk menangani kasus serangan jantung koroner,” tambah dr. Billy.

Selain itu, program ini juga terintegrasi dengan rumah sakit lain di Surabaya untuk memastikan seluruh pasien dengan keluhan jantung dapat segera ditangani, tanpa harus menunggu lama di fasilitas kesehatan pertama.

Edukasi dan Kesadaran Masyarakat Jadi Kunci

Pemkot Surabaya tidak hanya fokus pada layanan medis cepat, tetapi juga gencar melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Melalui berbagai kanal seperti media sosial, posyandu, hingga kegiatan kelurahan, warga diberikan pemahaman tentang cara mengenali gejala serangan jantung dan pentingnya segera menghubungi 112.

Langkah preventif juga terus digalakkan, seperti pemeriksaan tekanan darah rutin, pengecekan kolesterol, serta sosialisasi gaya hidup sehat. Harapannya, dengan kombinasi antara edukasi dan layanan cepat, angka kematian akibat jantung koroner di Surabaya dapat terus ditekan.

“Ini bukan hanya soal layanan darurat, tapi juga kesadaran masyarakat. Begitu ada nyeri dada yang tidak biasa, jangan menunggu. Langsung telepon 112,” pesan dr. Billy.

Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Surabaya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari suarapubliknews.net
  2. Gambar Kedua dari detik.com