Kasus pencabulan anak oleh tetangga di Pasuruan menjadi sorotan publik setelah terungkap melalui pengakuan korban.

Peristiwa ini menyoroti urgensi perlindungan anak dan peran aktif masyarakat dalam mencegah kejahatan seksual. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.
Terungkapnya Kasus Pencabulan Pengakuan Berani Dari Korban
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pasuruan Kota mengamankan DMS (24), seorang pemuda dari Kecamatan Purworejo, terkait dugaan pencabulan terhadap anak tetangganya. Kasus ini terungkap ketika korban, ASD (12), mengeluh sakit pada area kemaluannya kepada ibunya, AS (43). Setelah didesak, korban mengakui bahwa DMS telah mencabulinya.
Perbuatan cabul terjadi pada Selasa, 14 Oktober 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, di kamar rumah pelaku. Ibu korban segera melapor kepada Ketua RT setempat, dan dalam pertemuan yang difasilitasi Ketua RT, DMS mengakui perbuatannya. Tidak terima dengan kejadian ini, AS kemudian membuat laporan resmi ke Polres Pasuruan Kota.
Petugas Unit PPA segera melakukan penyelidikan, mengumpulkan keterangan, serta barang bukti. DMS ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat bahwa pengawasan terhadap anak dan keberanian melaporkan kekerasan adalah kunci perlindungan anak.
Ancaman Hukuman Berat Bagi Pelaku
Pelaku dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Perlindungan Anak, yang mengancam hukuman penjara minimal 5 tahun hingga maksimal 15 tahun. Polisi juga menyita barang bukti berupa sprei bermotif bunga, pakaian korban dan pelaku, pakaian dalam korban, serta hasil visum medis.
Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Iptu Mintarta, menegaskan kepolisian tidak mentolerir kekerasan seksual terhadap anak. Kepolisian memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan penuh selama proses hukum.
Proses hukum yang tegas diharapkan menjadi efek jera bagi pelaku dan sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya melaporkan tindak kekerasan terhadap anak.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Sita Narkoba Berbagai Jenis Senilai Rp 2,8 Miliar
Dampak Psikologis Mendalam Bagi Korban

Kekerasan seksual meninggalkan dampak serius pada kesehatan fisik, emosional, dan psikologis korban. Anak bisa mengalami syok, rasa takut, marah, atau mati rasa, bahkan gangguan stres akut, mimpi buruk, dan pikiran intrusif.
Dalam jangka panjang, korban berisiko tinggi mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder). Gejala PTSD meliputi kilas balik kejadian, kecemasan berlebihan, dan keengganan menghadapi hal-hal yang mengingatkan trauma.
Depresi, kecemasan, rasa bersalah, dan hilangnya kepercayaan diri juga umum terjadi. Trauma ini dapat membuat anak tertutup, sulit bersosialisasi, dan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Aktif Masyarakat Dalam Mencegah Kekerasan Anak
Masyarakat memiliki peran penting dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap anak. Kesadaran dan tanggung jawab masyarakat menjadi kunci untuk mengawasi lingkungan dan segera melaporkan kasus yang dicurigai.
Peran aktif masyarakat termasuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan. Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan media.
Masyarakat diharapkan tidak hanya prihatin, tetapi juga bertindak secara nyata. Mencegah dini dapat menyelamatkan anak dari pengalaman traumatis dan melindungi masa depannya.
Kasus Lainnya di Pasuruan Gambaran Masalah Serius
Kasus pencabulan anak di Pasuruan bukanlah satu-satunya. Dalam enam bulan pertama 2021, tercatat 16 kasus pelecehan seksual anak, dengan sebagian besar pelaku adalah orang terdekat korban, seperti keluarga atau tetangga.
Penyebab tingginya kasus ini antara lain kelalaian pengawasan orang tua, penyalahgunaan gawai, dan rendahnya pendidikan pelaku. Banyak kasus memerlukan pendampingan khusus dari Dinsos dan pihak kepolisian.
Data ini menekankan pentingnya pengawasan orang tua, kesadaran masyarakat, dan intervensi cepat. Perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama yang harus menjadi prioritas semua pihak.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Surabaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari kompas.com
- Gambar Kedua dari sinpo.id