Gubernur Khofifah dan musisi Kaka Slank menanam mangrove di Festival Mangrove VIII 2025, Pantai Martajasah, Bangkalan.

Festival ini menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam pelestarian lingkungan dan mendukung target Net Zero Emission NZE 2060 yang telah dicanangkan pemerintah pusat.
Berikut ini Info Kejadian Surabaya akan memberikan informasi menarik tentang Festival Mangrove VIII dan upaya pelestarian lingkungan di Jawa Timur.
Mangrove VIII Simbol Kolaborasi Multipihak
Festival Mangrove VIII merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Festival ini menegaskan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam menjaga lingkungan pesisir. Berbagai kegiatan menarik digelar, antara lain:
- Penanaman mangrove di kawasan pesisir Bangkalan
- Pelepasliaran burung air
- Tebar benih kepiting
- Pengobatan gratis bagi masyarakat pesisir
- Edukasi lingkungan untuk pelajar
Selain itu, festival menghadirkan kegiatan pendukung seperti pameran produk hilirisasi mangrove, fashion show batik pewarna alam, serta Mangrove Harmony Ride yang menjadi kampanye gaya hidup rendah emisi dan dukungan terhadap transisi energi bersih.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove, tetapi juga menunjukkan bagaimana inovasi kreatif bisa menjadi media edukasi lingkungan yang menarik.
Jawa Timur Provinsi Dengan Mangrove Terluas di Pulau Jawa
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jawa Timur memiliki kawasan mangrove seluas 30.839,3 hektare, atau sekitar 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa. Angka ini menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan luasan mangrove terbesar di Pulau Jawa, sekaligus menegaskan perannya sebagai benteng alami terhadap perubahan iklim dan kerusakan pesisir.
Dalam empat tahun terakhir, luasan mangrove di Jawa Timur terus meningkat signifikan. Rata-rata penambahan mencapai lebih dari 900 hektare per tahun, dengan total kenaikan 3.618 hektare (setara 13,29%) sejak 2021. Pertumbuhan ini mencerminkan konsistensi Pemprov Jatim dalam memperkuat pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada lingkungan hidup.
“Melalui program Mangrove Lestari, kita berkomitmen memperkuat ketahanan lingkungan dan berkontribusi nyata terhadap target Net Zero Emission 2060. Ini adalah ikhtiar Jawa Timur untuk menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi mendatang,” kata Khofifah.
Baca Juga: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Rel Kereta Surabaya
Dukungan Pemprov Jatim dan Apresiasi Bagi Pelestari Lingkungan

Selain kegiatan penanaman mangrove, Pemprov Jatim memberikan Penganugerahan Apresiasi Gubernur kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam pelestarian mangrove, peningkatan cadangan karbon, dan pengurangan emisi. Bantuan juga disalurkan melalui program Mangrove Lestari untuk kelompok masyarakat serta Beasiswa GenBI dari Bank Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan dan pendidikan.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, menambahkan bahwa pada tahun 2025, Pemprov Jatim melalui APBD dan dukungan mitra akan melakukan rehabilitasi mangrove dan mangrove asosiasi seluas 85,1 hektare di berbagai wilayah pesisir, dengan potensi serapan karbon mencapai 3.435,49 ton CO₂ ekuivalen.
“Capaian ini menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga ekosistem mangrove. Jawa Timur kini tercatat sebagai provinsi dengan luasan mangrove terbesar di Pulau Jawa,” ujarnya.
Program Mangrove Lestari merupakan implementasi dari Misi Kesembilan Nawa Bhakti Satya ‘Jatim Lestari’, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan. Antara kepentingan ekonomi, sosial, dan ekologis.
Kaka Slank Peduli Lingkungan Sebagai Investasi Masa Depan
Musisi Kaka Slank yang hadir dalam festival menyampaikan rasa terima kasih karena sudah dilibatkan dalam kegiatan ini. Menurut Kaka, kepedulian terhadap lingkungan merupakan investasi jangka panjang bagi generasi mendatang.
“Menurut aku, tanam mangrove merupakan kegiatan investasi Surga. Dan menjaga lingkungan merupakan tugas kita bersama,” ujarnya. Kaka Slank juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pelestarian ekosistem mangrove karena manfaatnya tidak hanya bagi lingkungan. Tetapi juga bagi ekonomi dan kualitas hidup masyarakat pesisir.
Dengan kegiatan Festival Mangrove VIII ini, Jawa Timur semakin menegaskan posisinya sebagai provinsi yang serius dalam pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Sekaligus menumbuhkan kesadaran publik bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab semua pihak.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Surabaya.