Surabaya mengalami lonjakan permintaan Pertamax setelah pembatasan kuota Pertalite diberlakukan warga rela mengantri panjang di SPBU.

Fenomena ini memengaruhi pengendara pribadi, ojek online, dan sopir taksi yang mengandalkan bahan bakar untuk operasional. SPBU swasta pun kebanjiran konsumen pemerintah dan Pertamina berupaya menyeimbangkan pasokan.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.
Peningkatan Permintaan Pertamax di Surabaya
Surabaya mengalami lonjakan permintaan bahan bakar jenis Pertamax sejak adanya pembatasan kuota Pertalite oleh pemerintah. Banyak warga yang beralih menggunakan Pertamax meskipun harganya lebih tinggi. Hal ini terjadi karena sulitnya mendapatkan Pertalite di sejumlah SPBU utama di kota ini.
Antrean panjang terlihat di berbagai SPBU yang menyediakan Pertamax. Pengendara motor dan mobil rela menunggu lama demi mendapatkan bahan bakar yang mereka butuhkan. Kondisi ini juga dirasakan oleh para pelaku ojek online dan sopir taksi yang mengandalkan BBM jenis ini untuk operasional.
Pemerintah melalui Pertamina berupaya menyesuaikan distribusi agar kebutuhan di lapangan terpenuhi. Namun, masyarakat pun mulai menyesuaikan anggaran mereka karena harga Pertamax yang relatif lebih mahal dibanding Pertalite.
SPBU Swasta Menjadi Pilihan Alternatif bagi Warga
Selain SPBU Pertamina, SPBU swasta di Surabaya turut kebanjiran pembeli. Warga memilih SPBU swasta karena ketersediaan bahan bakar yang lebih stabil, terutama Pertamax. Meskipun harga di SPBU swasta cenderung lebih tinggi, konsumen tetap memilih demi kenyamanan dan ketersediaan stok.
Para pemilik SPBU swasta merasakan peningkatan omset yang signifikan sejak pembatasan Pertalite mulai diterapkan. Mereka juga berinovasi dengan pelayanan yang lebih cepat dan fasilitas yang lebih baik agar menarik pelanggan baru. Pelayanan ramah dan efisien menjadi daya tarik tersendiri.
Fenomena ini membuka peluang bagi SPBU swasta untuk berkembang, namun juga menambah beban pilihan bagi konsumen dalam mengatur pengeluaran bahan bakar. Diskusi mengenai regulasi dan harga BBM di sektor swasta mulai hangat di kalangan masyarakat dan pemerintah.
Baca Juga: Gubernur Khofifah dan Kaka Slank Meriahkan Festival Mangrove Bangkalan
Pengaruh Harga dan Kualitas BBM Perilaku Konsumen

Harga Pertamax yang lebih tinggi dibanding Pertalite membuat banyak konsumen berusaha menyesuaikan anggaran BBM mereka. Walau demikian, kualitas bahan bakar yang lebih baik menjadi alasan utama warga beralih. Mereka berharap penggunaan Pertamax bisa menghemat konsumsi bahan bakar dan menjaga mesin kendaraan.
Tidak sedikit warga berpendapat bahwa Pertamax memberikan performa mesin kendaraan yang lebih optimal dan ramah lingkungan. Pertimbangan biaya dan manfaat membuat sebagian konsumen tetap memilih Pertamax meski pengeluarannya meningkat. Ini juga menjadi solusi jangka panjang agar kendaraan tetap awet dan efisien.
Penurunan kuota Pertalite pada akhirnya mengubah pola konsumsi warga Surabaya. Sejumlah masyarakat juga berharap agar subsidi BBM diprioritaskan tepat sasaran agar tidak menimbulkan ketimpangan sosial.
Langkah Pemerintah dan Pertamina dalam Menyeimbangkan
Pemerintah dan Pertamina secara intensif melakukan koordinasi untuk menyesuaikan pasokan Pertalite dan Pertamax. Mereka berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan ketersediaan stok BBM yang terbatas. Teknologi dan sistem pendistribusian terus dioptimalkan.
Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi kendaraan. Edukasi melalui media massa terus dijalankan untuk meningkatkan pemahaman pengendara soal pemilihan BBM yang tepat. Hal ini sekaligus mendukung upaya perlindungan lingkungan.
Rencana evaluasi kebijakan distribusi dan subsidi BBM akan dipertimbangkan untuk mengatasi masalah jangka panjang. Pemerintah berharap masyarakat tetap tenang dan mengikuti informasi resmi agar tidak terjadi panic buying atau gangguan pasokan.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Surabaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com/jatim
- Gambar Kedua dari www.cnbcindonesia.com