Posted in

Drama di Rungkut, Anak Berkebutuhan Khusus Ditinggal Ojek Online

Drama terjadi di Rungkut ketika seorang anak tunagrahita berusia 12 tahun ditinggal driver ojek online jauh dari tujuan.

Drama di Rungkut, Anak Berkebutuhan Khusus Ditinggal Ojek Online

Warga sekitar segera menolong dan melaporkan kejadian ke polisi, sementara keluarga terkejut menerima kabar tersebut. Polisi langsung menindaklanjuti dengan memeriksa anak dan mencari driver yang bertanggung jawab.

Berikut ini Info Kejadian Surabaya akan membahas peristiwa kejadain yang terviral dan terbaru.

Kronologi Kejadian Yang Begitu Tegah

Kejadian bermula saat anak tunagrahita berusia 12 tahun diberangkatkan oleh keluarganya menggunakan layanan ojek online dari rumahnya di kawasan Tenggilis Mejoyo menuju pusat rehabilitasi di daerah Gayungan. Namun, driver tidak membawa anak tersebut ke tujuan, melainkan menurunkannya di kawasan Rungkut, sekitar 7 kilometer dari rumah.

Anak tersebut ditinggalkan sendirian di pinggir jalan tanpa pendampingan. Warga sekitar yang melihat kondisinya langsung membantu dan menghubungi pihak kepolisian. Polisi kemudian membawa anak itu ke kantor polisi untuk diperiksa dan diamankan sementara.

Keluarga korban baru mengetahui kejadian ini setelah mendapat kabar dari polisi. Mereka merasa terkejut dan marah atas perlakuan driver yang dianggap tidak bertanggung jawab terhadap anak berkebutuhan khusus.

Tindakan Aparat dan Upaya Menemukan Sopir

Polisi segera melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari saksi serta warga yang menemukan anak tersebut. Identitas driver diketahui melalui aplikasi ojek online, dan pihak kepolisian langsung memanggil driver untuk dimintai keterangan.

Driver mengaku panik dan tidak tahu harus membawa anak tersebut ke mana karena tidak ada pendamping. Ia mengaku menurunkan anak itu karena merasa tidak mampu mengurusnya sendiri. Namun, alasan ini tidak diterima oleh pihak keluarga dan masyarakat.

Polisi menegaskan bahwa driver bisa dikenakan pasal kelalaian atau bahkan pasal perlindungan anak jika terbukti sengaja meninggalkan anak tunagrahita di tempat umum. Proses hukum masih berlangsung untuk menentukan sanksi yang sesuai.

Baca Juga: Wakil DPRD Surabaya Soroti Masalah Sampah di Sungai

Tanggapan Warga dan Solidaritas

Tanggapan Warga dan Solidaritas

Kejadian ini memicu kemarahan dan keprihatinan di kalangan masyarakat Surabaya. Banyak warga yang mengecam tindakan driver dan menuntut pertanggungjawaban dari perusahaan ojek online. Mereka menilai perlu ada pelatihan khusus bagi driver untuk menangani penumpang berkebutuhan khusus.

Komunitas disabilitas dan lembaga perlindungan anak turut angkat suara. Mereka menyerukan perlindungan lebih kuat bagi anak-anak tunagrahita dan meminta perusahaan ojek online memperketat prosedur pelayanan. Dukungan moril dan bantuan psikologis juga diberikan kepada keluarga korban.

Kasus ini menjadi sorotan nasional dan memicu diskusi tentang pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap hak-hak anak berkebutuhan khusus. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Langkah Pencegahan dan Perlindungan

Pihak kepolisian dan perusahaan ojek online sepakat untuk meningkatkan pengawasan dan pelatihan bagi driver. Prosedur baru akan diterapkan, termasuk verifikasi identitas penumpang dan pendampingan bagi anak-anak atau orang dengan kebutuhan khusus.

Keluarga korban juga meminta agar sistem pelaporan kejadian seperti ini lebih mudah diakses. Mereka berharap perusahaan ojek online menyediakan fitur khusus untuk penumpang disabilitas, seperti opsi pendampingan atau notifikasi khusus.

Upaya pencegahan dan perlindungan terus ditingkatkan agar anak-anak tunagrahita dan kelompok rentan lainnya tidak menjadi korban kelalaian atau tindakan tidak bertanggung jawab di masa depan.

Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Surabaya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.suarasurabaya.net
  2. Gambar Kedua dari www.suarasurabaya.net