Tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, khususnya yang berasal dari Surabaya.

Pada Senin, 29 September 2025, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami tragedi memilukan saat musala tiga lantai ambruk saat salat Asar berjemaah.
Dari ratusan santri yang berada di dalam, lebih dari 65 orang meninggal dunia, termasuk beberapa warga Surabaya yang menjadi bagian dari keluarga korban. Dibawah ini akan membahas beberapa ulasan lengkapnya hanya di Info Kejadian Surabaya.
Keluarga Surabaya Tertimpa Musibah Besar
Salah satu keluarga asal Surabaya yang terkena dampak langsung adalah keluarga Maulana Alfan Ibrahimavic, seorang santri asal Pabean Cantikan, Surabaya. Maulana ditemukan tewas di lokasi kejadian dan telah diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim pada 1 Oktober 2025.
Selain Maulana, terdapat juga korban lainnya yang berasal dari Surabaya, seperti Muhammad Mashudulhaq dari Kalikendang, Dukuh Pakis, yang turut menjadi korban dalam tragedi tersebut.
Proses Identifikasi dan Pencarian Korban
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim terus bekerja keras untuk mengidentifikasi korban dan menemukan mereka yang masih hilang. Hingga 6 Oktober 2025, telah teridentifikasi 10 jenazah, dan pencarian masih berlangsung.
Pihak berwenang juga mengungkapkan bahwa enam di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak utuh (body part), menambah kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Baca Juga: Kebakaran Ponpes Al Khoziny, Satu Keluarga Surabaya Jadi Korban, Sebagian Selamat
Kesaksian Korban Selamat

Dalam tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo pada 29 September 2025, sejumlah santri selamat dan memberikan kesaksian yang mengharukan.
Syahlendra Haical, misalnya, terjebak di bawah reruntuhan selama dua hari. Ia mengingat dengan jelas bahwa sebelum insiden, ia mengajak temannya untuk salat bersama.
Namun, temannya itu meninggal di sebelahnya. Haical sempat berteriak kesakitan saat petugas berusaha mengevakuasinya karena pinggangnya terimpit beton.
Meski demikian, ia tetap berusaha bertahan dan menunaikan salat dalam posisi terbaring selama terjebak di bawah puing-puing.
Muhammad Rijalul Qoib, seorang santri berusia 13 tahun asal Sampang, juga selamat dari tragedi tersebut. Ia menceritakan bahwa saat itu terdengar suara seperti truk sedang menuangkan beton di lantai atas.
Tanpa peringatan, bangunan ambruk dan ia sempat tertimpa atap. Namun, ia berhasil keluar dari reruntuhan dengan bantuan orang lain yang menunjukkan jalan keluar.
Rijalul mengungkapkan bahwa saat itu ada ratusan santri yang sedang bersiap untuk salat Asar. Ia bersyukur bisa selamat meskipun sempat mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Perkembangan Jumlah Korban dan Identifik
Perkembangan jumlah korban tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah.
Hingga Senin, 6 Oktober 2025, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia mencapai 63 orang, termasuk enam potongan tubuh yang ditemukan terpisah.
Selain itu, terdapat 104 orang yang berhasil diselamatkan, sementara 13 orang lainnya masih dalam pencarian.
Proses evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan dengan menggunakan alat berat, dan diperkirakan sekitar 80% dari reruntuhan telah berhasil dibersihkan.
Proses identifikasi korban menghadapi berbagai tantangan, terutama karena banyaknya santri yang masih di bawah umur dan tidak memiliki identitas resmi.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur telah menerima 55 kantong jenazah, lima di antaranya berisi bagian tubuh yang belum dapat diidentifikasi secara utuh.
Upaya identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data ante mortem dan post mortem, serta meminta keluarga korban untuk memberikan sampel DNA guna memastikan identitas korban.
Namun, hingga saat ini, hasil identifikasi resmi masih dalam proses dan belum dapat diumumkan secara luas
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Surabaya, termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Surabaya sekarang juga.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari radarsurabaya.com