Posted in

DVI Polda Jatim Dipuji Khofifah Atas Kecepatan Identifikasi Korban Al Khoziny

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa apresiasi tim DVI Polda Jatim atas kecepatan dan profesionalisme identifikasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny.

DVI-Polda-Jatim-Dipuji-Khofifah-Atas-Kecepatan-Identifikasi-Korban-Al-Khoziny

Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Senin malam, Khofifah menyampaikan kekagumannya terhadap dedikasi tim yang bekerja tanpa henti sejak awal kejadian.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.

Pemindahan Posko dan Koordinasi Lintas Rumah Sakit

Khofifah menjelaskan bahwa posko postmortem yang sebelumnya berada di rumah sakit Sidoarjo dipindahkan ke RS Bhayangkara Surabaya. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses karena fasilitas di RS Bhayangkara lebih lengkap serta memiliki ruang yang memadai bagi koordinasi tim lintas rumah sakit dan instansi.

“Tim di sini sangat komplit dan profesional. Mereka bekerja 24 jam tanpa jeda, berkoordinasi secara intensif dengan semua pihak yang terlibat,” ujar Khofifah.
Ia juga menambahkan, DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 12 korban hingga Senin malam tujuh di antaranya terkonfirmasi pada hari tersebut, sementara lima lainnya sudah diidentifikasi dalam dua hari sebelumnya.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai unsur medis dan forensik yang bersinergi di bawah koordinasi Polda Jatim. Setiap proses identifikasi dilakukan sesuai standar internasional, dengan penekanan pada ketelitian, kecepatan, dan empati terhadap keluarga korban.

Kolaborasi Tim Forensik dan Akademisi

Proses identifikasi korban tidak hanya melibatkan aparat kepolisian, tetapi juga sejumlah pakar forensik dan akademisi. Tim forensik dari Universitas Airlangga (Unair) turut berperan aktif dalam proses rekonsiliasi identitas korban melalui analisis ilmiah yang mendalam. Selain itu, dokter gigi forensik juga dilibatkan untuk mencocokkan data antemortem berupa rekam medis dan data gigi korban, yang sering menjadi kunci utama dalam mengonfirmasi identitas seseorang ketika kondisi tubuh sudah sulit dikenali.

“Mereka bekerja 24 jam dengan penuh tanggung jawab. Proses identifikasi ini dilakukan dengan melibatkan banyak pihak agar hasilnya benar-benar akurat,” kata Khofifah.

Menurutnya, keberhasilan identifikasi bukan hanya hasil kerja cepat, tetapi juga buah dari kolaborasi lintas disiplin yang menunjukkan sinergi luar biasa antara lembaga kepolisian, dunia akademik, dan tenaga medis.

Baca Juga: Satu Keluarga Asal Surabaya Jadi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny

Pesan Kepada Keluarga Korban Tetap Sabar dan Tabah

Pesan-Kepada-Keluarga-Korban-Tetap-Sabar-dan-Tabah

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan pesan empati dan dukungan moral kepada para keluarga korban yang masih menunggu hasil identifikasi. Ia meminta agar mereka tetap sabar dan ikhlas menghadapi ujian berat ini, seraya terus berdoa untuk para santri yang telah berpulang.

“Pesan saya untuk keluarga, mohon bersabar. Kita semua berdoa agar para korban yang sudah teridentifikasi diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka wafat dalam keadaan mulia, sedang menuntut ilmu dan beribadah. Insyaallah mereka mendapat derajat syahid,” tutur Khofifah dengan nada haru.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus mendampingi proses hingga semua korban dapat teridentifikasi dan dikembalikan kepada keluarganya dengan layak. Bentuk dukungan ini tidak hanya berupa bantuan logistik dan administratif, tetapi juga pendampingan psikologis bagi keluarga yang kehilangan.

Komitmen Polda Jatim Maksimalkan Upaya Identifikasi

Khofifah menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa tim DVI Polda Jatim terus memaksimalkan upaya identifikasi korban. Dukungan juga datang dari tim forensik berbagai rumah sakit di Jawa Timur, termasuk RSUD Sidoarjo, RS Bhayangkara, dan RS Unair.
Dengan sumber daya yang terkoordinasi, proses identifikasi diharapkan dapat selesai lebih cepat tanpa mengurangi ketelitian dan akurasi.

“Tim DVI Polda Jatim ini bukan hanya bekerja cepat, tapi juga penuh empati. Mereka mengutamakan kepastian identitas korban agar keluarga tidak menunggu dalam ketidakpastian,” ucap Khofifah.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, lanjutnya, berkomitmen untuk terus bersinergi dengan kepolisian, lembaga medis, dan akademisi dalam memastikan semua proses berjalan lancar hingga tahap akhir. Langkah cepat dan kerja sama lintas sektor ini diharapkan menjadi contoh nyata profesionalisme penanganan bencana di Indonesia. Khususnya dalam penanganan korban dengan pendekatan kemanusiaan dan ketelitian ilmiah.

Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Surabaya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari antaranews.com
  2. Gambar Kedua dari antaranews.com