Posted in

Gubernur Jatim Ajak Santri Jadi Garda Terdepan Penjaga NKRI

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan peran santri sebagai garda terdepan menjaga keutuhan NKRI dan motor peradaban dunia.

Gubernur-Jatim-Ajak-Santri-Jadi-Garda-Terdepan-Penjaga-NKRI

​Santri dan pesantren memiliki sejarah panjang dalam perjuangan bangsa, mulai dari perlawanan terhadap penjajah hingga kontribusi dalam pembangunan nasional. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.

Santri Sebagai Pilar Utama Penjaga NKRI

Santri memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa santri dan pesantren telah lama menjadi pagar utama dalam mempertahankan NKRI. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia, yang sudah ada lebih dari tiga abad sebelum pendidikan formal berdiri.

Pendidikan di pesantren menanamkan nilai-nilai kesantunan, keberadaban, dan akhlakul karimah yang menjadi bekal penting bagi perjuangan kemerdekaan. Sejarah mencatat, pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 menyerukan Resolusi Jihad Fii Sabilillah, mewajibkan santri di Jawa dan Madura membela kemerdekaan Indonesia. Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015.

Melalui semangat perjuangan dan keikhlasan, santri membuktikan diri sebagai pilar penting penjaga keutuhan bangsa. Tradisi pesantren yang kuat membentuk karakter generasi yang siap membela negara dengan dasar iman, ilmu, dan akhlak mulia.

Kontribusi Santri Dalam Memperkuat Persatuan Bangsa

Santri berperan besar dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Mereka dididik untuk menghargai perbedaan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air, sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Pendidikan pesantren menanamkan nilai-nilai moderasi beragama, menjadikan santri sebagai perekat kehidupan berbangsa.

Ajaran para kiai menekankan pentingnya persaudaraan dan toleransi antarumat. Santri belajar untuk hidup rukun di tengah keberagaman suku, budaya, dan agama, sehingga menjadi teladan dalam membangun harmoni sosial. Nilai-nilai ini menjadi kekuatan moral yang memperkokoh fondasi NKRI.

Dengan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, santri turut berkontribusi dalam pembangunan nasional. Mereka menjadi bagian dari masyarakat yang siap berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan kedamaian bangsa.

Baca Juga: ​Sinergi Pertamina Dan Pemprov Jatim, Hidupkan Kembali Sungai Surabaya​

Santri Sebagai Motor Penggerak Peradaban dan Moral Bangsa

Santri-Sebagai-Motor-Penggerak-Peradaban-dan-Moral-Bangsa

Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa santri dan pesantren adalah motor penggerak peradaban dunia. Pesantren tidak hanya mencetak ahli agama, tetapi juga membentuk generasi berkarakter kuat dan berakhlak mulia. Sistem pendidikannya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai moral dan spiritual.

Nilai-nilai seperti keikhlasan, kesederhanaan, dan tanggung jawab sosial menjadi ciri khas pendidikan pesantren. Santri masa kini juga dibekali kemampuan adaptasi terhadap perkembangan zaman, tanpa kehilangan jati diri keislaman. Mereka mampu memadukan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan modern.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga moral bangsa. Santri diharapkan menjadi penerus perjuangan Rasulullah SAW dalam menebarkan nilai-nilai kebaikan dan membangun masyarakat berperadaban.

Program Pemerintah Jawa Timur Untuk Santri

Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki komitmen kuat dalam pengembangan pesantren. Jawa Timur menjadi provinsi pertama yang mengesahkan Perda Fasilitasi Pengembangan Pesantren pada 2022, disusul Pergub Nomor 43 Tahun 2023. Program ini memperkuat peran pesantren dalam pendidikan dan pembangunan sosial.

Hingga Agustus 2025, sebanyak 6.876 kader pesantren dan diniyah telah menerima beasiswa, termasuk 4.168 lulusan dari jenjang sarjana hingga doktoral. Pemprov Jatim juga memberikan tunjangan kehormatan kepada 28 ribu hafiz-hafizah dan 78.850 imam masjid.

Ke depan, Khofifah berencana menambah beasiswa bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) agar santri siap menghadapi tantangan era digital.

Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Surabaya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari times.co.id
  2. Gambar Kedua dari antaranews.com