Tim SAR dari unsur gabungan dikerahkan untuk mencari dua wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur, yang hilang terseret ombak di Pantai Modangan.

Peristiwa ini terjadi ketika rombongan wisatawan tengah menikmati waktu liburan bersama di pantai tersebut.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.
Kronologi Kejadian Liburan Berujung Petaka
Peristiwa nahas ini berawal ketika rombongan berjumlah 26 orang dari Karang Taruna RW 8, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Surabaya, melakukan perjalanan wisata ke Pantai Modangan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 04.00 WIB dan mendirikan beberapa tenda di tepi pantai untuk beristirahat sambil menikmati suasana pagi.
Sekitar pukul 08.00 WIB, sejumlah anggota rombongan memutuskan untuk bermain air dan berenang di laut, meskipun sebelumnya petugas penjaga pantai telah memberikan peringatan agar tidak melakukan aktivitas tersebut karena kondisi ombak sedang tinggi dan berarus kuat.
Tak lama setelah keempat wisatawan turun ke air, ombak besar datang secara tiba-tiba dan menyeret mereka ke tengah laut. Teriakan minta tolong sempat terdengar oleh rekan-rekan mereka di bibir pantai, namun upaya penyelamatan secara langsung sulit dilakukan karena kuatnya arus dan besarnya gelombang.
Upaya Penyelamatan dan Evakuasi
Tim SAR gabungan segera dikerahkan setelah laporan diterima oleh pihak kepolisian setempat. Unsur gabungan tersebut terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya Pos Malang, Polairud, BPBD Kabupaten Malang, TNI, relawan, serta nelayan setempat.
Proses pencarian dimulai sejak pagi hingga sore hari dengan menyisir area laut dan pesisir sekitar lokasi kejadian. Kondisi ombak tinggi menjadi tantangan utama bagi tim gabungan dalam melakukan pencarian.
Menurut AKP Bambang Subinanjar, dari empat korban yang terseret ombak, Muhammad Zulfikar Maulana (23) berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat dalam keadaan hidup. Ia segera dievakuasi ke daratan dan mendapatkan perawatan medis dari petugas.
Sementara itu, korban kedua bernama Rinaldy Hidayat (23) ditemukan pada sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia. Tubuh korban ditemukan terjepit di antara karang tidak jauh dari lokasi kejadian. Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kanjuruhan, Malang, untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Baca Juga: 4 Turis Surabaya Terseret Ombak di Pantai Modangan, 2 Hilang, 1 Meninggal
Pencarian Dilanjutkan dan Nelayan Turut Bantu Tim SAR

Hingga Minggu sore, dua korban lainnya, yakni Rafli Noufal dan Muhammad Mahin, masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus memperluas area pencarian hingga radius beberapa kilometer dari titik terakhir korban terlihat.
Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet, drone pemantau udara, serta bantuan nelayan yang mengenal medan laut setempat. Tim juga menempatkan petugas di beberapa titik pantai yang berpotensi menjadi lokasi terdamparnya korban.
“Tim gabungan fokus pada area sekitar lokasi kejadian dan memperluas pencarian dengan bantuan nelayan setempat. Kami juga memantau kondisi cuaca yang masih cukup ekstrem,” ujar AKP Bambang.
Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang laut di perairan selatan Malang saat ini mencapai 2 hingga 3 meter, dengan arus balik yang cukup kuat, sehingga sangat berbahaya bagi wisatawan yang berenang terlalu jauh dari bibir pantai.
Peringatan Untuk Wisatawan Waspadai Ombak Selatan Jawa
Pantai Modangan dikenal memiliki panorama yang indah dan sering menjadi tujuan wisata bagi warga Jawa Timur, terutama dari wilayah Malang dan Blitar. Namun, di balik keindahannya, pantai ini termasuk wilayah dengan karakteristik ombak besar khas pantai selatan Jawa.
Petugas keamanan pantai secara rutin memasang papan peringatan agar wisatawan berhati-hati dan tidak berenang di area yang berbahaya. Namun, banyak wisatawan yang sering mengabaikan imbauan tersebut.
Pihak kepolisian bersama pemerintah daerah Kabupaten Malang mengimbau. Agar masyarakat yang berwisata ke pantai selatan lebih memperhatikan keselamatan dan selalu mengikuti arahan petugas.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami mengingatkan agar wisatawan tidak berenang ketika ombak tinggi. Karena arus balik di Pantai Modangan cukup kuat dan sering tidak terlihat dari permukaan,” tegas Bambang.
Tim SAR gabungan berencana melanjutkan pencarian hingga beberapa hari ke depan, dengan harapan kedua korban dapat segera ditemukan. Operasi pencarian juga akan terus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan gelombang laut.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpecaya hanya di Info Kejadian Surabaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tagarjatim.id
- Gambar Kedua dari sudutkota.id