Posted in

Tragedi di Sungai Kedunglarangan, Pemuda Sidoarjo Tewas Terpeleset

Tragedi terjadi di Sungai Kedunglarangan, Sidoarjo, saat seorang pemuda bernama Febri (22) terpeleset dan tewas saat mandi di grojokan sungai yang licin.

Tragedi di Sungai Kedunglarangan, Pemuda Sidoarjo Tewas Terpeleset

Tim SAR dan warga segera melakukan evakuasi, namun nyawa korban tidak terselamatkan. Kejadian ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di sungai atau lokasi wisata alam berbahaya. Pemerintah dan warga setempat kini meningkatkan pengawasan serta memasang peringatan.

Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Info Kejadian Surabaya.

Tragedi di Kedunglarangan Pemuda Sidoarjo Tewas

Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Kedunglarangan, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, pada Senin sore. Seorang pemuda bernama Febri (22), warga Desa Ploso, ditemukan tewas setelah terpeleset saat mandi di area grojokan sungai yang terkenal licin karena lumut dan arus deras.

Kronologi bermula ketika Febri bersama tiga temannya datang untuk mandi dan bermain air di lokasi tersebut. Saat sedang asyik berenang, korban diduga kehilangan pijakan dan terseret arus deras yang tiba-tiba meningkat. Teman-temannya berusaha menolong, tetapi gagal menjangkau tubuh korban.

Kejadian itu langsung mengundang perhatian warga sekitar yang kemudian melapor ke petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo. Tim SAR gabungan diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian korban yang sempat hilang lebih dari dua jam di aliran sungai yang cukup dalam.

Penyelamatan Dramatis di Tengah Arus Deras

Tim SAR BPBD Sidoarjo bersama aparat Kepolisian Sektor Prambon dan sejumlah relawan turun melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai sejauh satu kilometer. Arus deras dan dasar sungai yang berlumpur sempat menyulitkan pencarian. Pencarian dilakukan dengan jaring.

Sekitar pukul 18.30 WIB, jasad Febri berhasil ditemukan tersangkut di akar bambu tak jauh dari lokasi awal ia terpeleset. Tim langsung mengevakuasi tubuh korban ke daratan dengan pengawasan ketat. Petugas medis dari Puskesmas Prambon memastikan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat ditemukan.

Setelah proses identifikasi dan pemeriksaan luar, jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada keluarga. Pihak keluarga yang datang ke lokasi tak kuasa menahan tangis begitu mengetahui kondisi Febri.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Hadirkan Layanan Cepat Tangani Serangan Jantung

Teguran Aparat dan Warga Kepada Pengunjung

Teguran Aparat dan Warga Kepada Pengunjung

Kepala BPBD Sidoarjo, Adi Nugroho, mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika beraktivitas di area sungai, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Ia menegaskan bahwa permukaan batu di sekitar grojokan Kedunglarangan sangat licin dan berbahaya jika tidak berhati-hati.

Adi menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memasang papan peringatan “Dilarang Mandi di Area Grojokan” di sekitar lokasi. Ia berharap kesadaran masyarakat meningkat agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang kembali.

Warga sekitar juga mengaku sering memperingatkan pengunjung agar tidak nekat mandi di sungai, terutama di titik grojokan yang memiliki pusaran air dalam. “Airnya deras dan licin sekali, sudah sering orang jatuh,” ujar Suyono, salah satu warga yang turut membantu evakuasi.

Kedunglarangan, Cantik Namun Memakan Korban

Sungai Kedunglarangan selama ini dikenal sebagai salah satu tempat wisata alam tersembunyi di Sidoarjo. Banyak anak muda mendatangi lokasi ini untuk berfoto atau sekadar bermain air karena panorama tebing dan air terjunnya yang indah. Sayangnya, keindahan tersebut menyimpan bahaya.

Menurut warga lokal, dasar sungai memiliki banyak batu besar yang licin dan curam. Beberapa titik arus membentuk pusaran sehingga siapa pun yang terpeleset bisa langsung terseret ke bagian dalam. Dalam lima tahun terakhir, sedikitnya sudah empat orang dilaporkan tewas.

Pemerintah daerah berencana mengevaluasi keamanan lokasi wisata alam tersebut. Selain pemasangan rambu bahaya, akan dilakukan pembatasan area bermain air serta patroli rutin oleh aparat desa. Tujuannya agar Kedunglarangan tetap menjadi destinasi wisata alam.

Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Surabaya kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini .


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari surabaya.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari surabaya.kompas.com