Seorang pria berusia 47 tahun tega membacok tetangganya sendiri hanya karena memperebutkan kepemilikan pohon di batas pekarangan rumah.

Insiden berdarah itu terjadi pada Rabu pagi dan membuat korban mengalami luka parah di pergelangan tangan. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Surabaya.
Dari Sengketa Kecil Menjadi Amarah Besar
Pelaku berinisial A dan korban RA sudah lama hidup bertetangga di lingkungan tersebut. Keduanya sempat terlihat bertegur sapa, namun ternyata menyimpan ketegangan lama yang belum terselesaikan. Warga sekitar menyebut hubungan keduanya belakangan ini memang tidak harmonis, terutama setelah muncul perdebatan soal kepemilikan pohon mangga.
Menurut keterangan warga, A merasa bahwa pohon tersebut tumbuh di tanah miliknya dan seluruh buahnya menjadi haknya. Namun, RA memiliki keyakinan lain. Ia menilai pohon itu ditanam oleh keluarganya bertahun-tahun lalu, dan sebagian batangnya berdiri di atas lahannya.
Pagi itu, RA terlihat memetik beberapa buah mangga yang menggantung di dahan yang melintasi pekarangannya. Tanpa disadari, A memperhatikan dari kejauhan. Amarahnya langsung tersulut. Ia merasa tindakannya itu adalah pencurian kecil yang tak bisa dibiarkan.
Detik-Detik Pembacokan di Pagi Hari
Tanpa berpikir panjang, A masuk ke rumahnya dan mengambil parang sepanjang sekitar 50 sentimeter. Ia menghampiri RA yang masih berdiri di dekat pohon, lalu mengamuk. Pertengkaran sengit tak terhindarkan, dan dalam sekejap, parang di tangan A terayun ke arah korban.
“Pelaku membacok korban dengan senjata tajam jenis parang. Akibatnya, korban mengalami luka robek serta putus salah satu tulang pergelangan tangan kiri,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Simokerto, Iptu Hendri, pada Jumat (24/10/2025).
Jeritan RA menggema di lingkungan tersebut. Warga yang mendengar segera berlarian keluar rumah. Beberapa orang langsung menolong RA yang bersimbah darah, sementara lainnya mencoba menenangkan A yang masih terbakar emosi.
RA kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Soewandi untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter menyebut luka yang dialaminya cukup parah dan membutuhkan perawatan intensif.
Baca Juga: Imbas Pesta Seks, Eri Cahyadi Kumpulkan Pengelola Hotel di Surabaya
Polisi Bergerak Cepat Menangkap Pelaku

Laporan warga segera ditindaklanjuti oleh Tim Kepolisian Polsek Simokerto. Tak butuh waktu lama bagi petugas untuk menangkap pelaku. A berhasil diamankan di rumahnya tanpa perlawanan berarti.
“Petugas juga mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang digunakan untuk menyerang korban serta celana pendek pelaku yang masih terdapat bercak darah,” lanjut Iptu Hendri.
Dari hasil pemeriksaan awal, A mengaku menyesal namun mengklaim tindakannya dilakukan karena emosi sesaat. Ia merasa terhina karena melihat tetangganya mengambil buah dari pohon yang dianggap miliknya. Meski demikian, tindakan kekerasan itu tetap tidak dapat dibenarkan.
Kini, A harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Ia dijerat dengan Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Dari Pohon Mangga Menjadi Pelajaran Berharga
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa konflik kecil bisa berujung tragedi besar bila emosi tidak dikendalikan. Pohon mangga yang seharusnya membawa manfaat dan kebersamaan justru menumbuhkan permusuhan akibat ego dan kurangnya komunikasi.
Warga sekitar kini berharap hubungan antartetangga di lingkungan mereka dapat kembali harmonis. Beberapa tokoh masyarakat berinisiatif melakukan mediasi dan sosialisasi pentingnya menjaga kerukunan di permukiman padat seperti Sidoyoso Wetan.
“Masalah seperti ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan musyawarah. Jangan sampai gara-gara pohon atau hal sepele, kita kehilangan nyawa atau masuk penjara,” ujar salah satu warga, Pak Suwandi, yang ikut menyaksikan kejadian itu.
Kasus ini menjadi cerminan nyata bahwa amuk sesaat bisa menghancurkan kehidupan bertahun-tahun. Sebuah batang pohon dan beberapa buah mangga yang seharusnya menjadi simbol kesejahteraan, malah berakhir dengan luka, darah, dan penyesalan.
Simak dan ikuti berita terupdate lainnya tentang Surabaya dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Surabaya.