Posted in

TNI Sigap Tangani Ancaman Bom, Jemaah Haji Tiba Aman di Surabaya

Ancaman bom yang menimpa pesawat Saudia Airlines SV5688 yang membawa ratusan jemaah haji dari Jeddah menuju Surabaya sempat mengejutkan.

TNI Sigap Tangani Ancaman Bom, Jemaah Haji Tiba Aman di Surabaya

Namun, berkat respons cepat dan sigap dari TNI bersama aparat gabungan, situasi berhasil dikendalikan dengan baik. Pesawat pun melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu dan setelah proses pemeriksaan ketat, dinyatakan aman. Jemaah haji akhirnya tiba dengan selamat di Surabaya, membuktikan kesiapsiagaan TNI dalam menjaga keselamatan warga negara dari ancaman teror.

Di bawah ini akan membahas respons cepat TNI dalam menangani ancaman bom pesawat Saudia Airlines dan keselamatan jemaah haji yang akhirnya tiba dengan selamat di Surabaya.

Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji

Kepanikan sempat menyelimuti ruang udara Indonesia saat pesawat Saudia Airlines SV5688 menerima ancaman bom dalam penerbangan dari Jeddah menuju Surabaya. Informasi tersebut diterima AirNav Kualanamu pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.55 WIB.

Menindaklanjuti laporan tersebut, awak pesawat segera mengambil langkah taktis dengan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada pukul 09.30 WIB. Pesawat tersebut membawa total 376 orang, terdiri dari 196 jemaah laki-laki, 180 perempuan, serta 11 kru. Setelah mendarat, proses evakuasi dilakukan dengan cepat dan tertib.

Seluruh penumpang dipindahkan ke zona steril di terminal bandara guna menjalani pemeriksaan ketat. Situasi darurat ini segera ditanggapi serius oleh TNI, Polri, serta instansi lainnya yang langsung mengerahkan kekuatan penuh demi menjamin keamanan dan keselamatan jemaah.

Operasi TNI Bergerak Cepat dan Efisien

Langkah cepat TNI dalam menangani insiden ini patut diapresiasi. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa pengerahan personel dilakukan segera setelah kabar ancaman diterima. Tim Jihandak dari Kodam I/Bukit Barisan, Lanud Soewondo, serta personel Brimob Polda Sumut langsung diterjunkan untuk melakukan penyisiran terhadap pesawat dan seluruh barang bawaan.

Kekuatan penuh dikerahkan, satu SSK dari Yonkav 6/NK, satu SST Jihandak Yonzipur 1/DD, didukung satu SST Kopasgat TNI AU, serta satu SST Gegana Brimob Polda Sumut. Proses sterilisasi berlangsung hingga Sabtu sore, dengan hasil nihil terhadap temuan benda mencurigakan ataupun bahan peledak.

“Alhamdulillah, hingga pukul 17.15 WIB, seluruh penyisiran telah selesai dan tidak ditemukan ancaman nyata,” kata Mayjen Kristomei. Ia menambahkan bahwa keterlibatan TNI dalam operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas OMSP (Operasi Militer Selain Perang), sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b angka 3 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI.

Baca Juga:

Pesawat Lanjutkan Perjalanan, Jemaah Tiba Aman di Surabaya

TNI Sigap Tangani Ancaman Bom, Jemaah Haji Tiba Aman di Surabaya

Setelah dinyatakan aman, pesawat SV5688 akhirnya kembali mengudara dari Kualanamu menuju Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu dini hari, 22 Juni 2025, pukul 04.19 WIB. Rasa lega menyelimuti ratusan jemaah dan keluarga yang menanti kepulangan mereka di tanah air.

Pesawat mendarat dengan selamat di Surabaya pukul 08.00 WIB. Tak ada insiden tambahan yang terjadi. Proses kepulangan pun dilanjutkan dengan pengawalan dan pengamanan maksimal oleh otoritas setempat. TNI menyatakan bahwa seluruh jemaah berada dalam kondisi baik, sehat, dan tidak mengalami trauma berat meskipun sempat menghadapi situasi mencekam.

Mayjen Kristomei menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh personel gabungan yang telah menunjukkan kerja cepat dan profesional dalam menangani krisis. “Ini adalah bukti bahwa negara hadir dalam situasi darurat. Keselamatan rakyat adalah prioritas utama kami,” ujarnya.

Keamanan Nasional dan Kesiapsiagaan

Insiden ini menegaskan kembali pentingnya kesiapsiagaan aparat keamanan dalam menghadapi segala bentuk ancaman, termasuk terorisme udara. Tidak hanya sekadar menghadirkan kekuatan militer, TNI telah membuktikan kapasitasnya dalam menjalankan peran strategis di luar medan tempur.

Menurut Kristomei, operasi seperti ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan TNI untuk menjaga stabilitas dan keselamatan publik. Ancaman terhadap jemaah haji, yang merupakan simbol ibadah suci umat Islam, menjadi bentuk teror psikologis yang sangat sensitif. Maka dari itu, penanganannya pun harus profesional dan tepat sasaran.

Penting dicatat, ancaman bom ini bukanlah yang pertama dalam sejarah penerbangan jemaah haji Indonesia. Namun, dengan sistem pengamanan yang semakin canggih dan kerja sama lintas institusi yang solid, potensi bahaya bisa diminimalisir dan ditangani secara komprehensif.

Kesimpulan

Insiden ancaman bom terhadap pesawat jemaah haji Saudia Airlines SV5688 menjadi ujian bagi sistem pertahanan dan keamanan Indonesia. Respons cepat, koordinasi solid antarinstansi, serta kesiapan TNI dalam menghadapi situasi darurat berhasil meredam potensi bencana yang lebih besar.

Seluruh jemaah haji tiba dengan selamat di Surabaya tanpa luka maupun kerugian, berkat kerja keras semua pihak. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa negara tidak tinggal diam saat keselamatan rakyat terancam melainkan hadir, sigap, dan tangguh untuk melindungi warganya kapan pun dan di mana pun.

Simak dan ikuti terus agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang akan terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar dari www.liputan6.com