Dua warga Surabaya meminjam motor teman, namun menggelapkannya untuk membeli sabu, minuman keras, dan judi online.

Dunia maya kembali dihebohkan kisah pilu dua pemuda Surabaya, DR (19) dan ME (22). Bermula dari meminjam motor teman, aksi nekat mereka berujung penggelapan serius. Kisah ini mencerminkan gelapnya dunia adiksi yang bisa menyeret seseorang ke jurang kehancuran.
Temukan berbagai informasi menarik dan bermanfaat untuk menambah wawasan Anda, hanya di Info Kejadian Surabaya.
Tipu Daya Dan Jerat Adiksi
Modus yang digunakan DR dan ME terbilang terang-terangan. Mereka meminjam sepeda motor milik teman dengan dalih menjemput pacar. Kepercayaan korban dimanfaatkan secara licik, membuka jalan bagi tindakan penipuan dan penggelapan. Ini menunjukkan betapa mudahnya adiksi terhadap judi online, miras, dan narkoba mengikis moralitas dan kejujuran.
Setelah mendapatkan motor, DR dan ME tidak pernah mengembalikannya. Korban yang mulai curiga karena motor tak kunjung kembali dan DR sulit dihubungi, akhirnya menyadari adanya kejanggalan. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam memberikan kepercayaan, terutama terkait barang berharga.
Tindakan mereka jelas menunjukkan tingkat kecanduan yang parah, di mana kebutuhan untuk memenuhi hasrat adiksi mengalahkan akal sehat dan pertimbangan konsekuensi hukum. Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang bahaya yang mengintai di balik jeratan adiksi dan pentingnya kesadaran akan risiko penipuan.
Aksi Cepat Polisi Dan Terungkapnya Kebenaran
Kasus ini ditangani sigap oleh Polsek Kenjeran setelah korban melaporkan kehilangan motornya. Unit Reskrim segera bergerak cepat, menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas kejahatan. Respons cepat ini memberikan harapan bagi masyarakat akan tegaknya keadilan.
Pada 23 November 2025, DR dan ME berhasil ditemukan di rumah mereka tanpa perlawanan berarti. Interogasi yang dilakukan oleh polisi berhasil mengungkap fakta sebenarnya: sepeda motor tersebut telah dijual seharga Rp 4,5 juta di wilayah Sidoyoso kepada orang tak dikenal. Proses penangkapan yang cepat dan efisien ini patut diacungi jempol.
Pengungkapan ini juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan tindak kejahatan. Keberanian korban untuk melapor adalah kunci dalam membantu polisi mengungkap kasus dan menangkap pelaku. Sinergi antara masyarakat dan kepolisian menjadi fondasi kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Berikan Hadiah Bagi Warga yang Lapor Pencurian Kabel PJU
Jejak Kelam Residivis Narkoba

Iptu Suroto, Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, menjelaskan bahwa uang hasil penjualan motor langsung habis digunakan untuk pesta miras, membeli sabu, dan judi online. Pengakuan ini memaparkan dengan jelas motif di balik tindakan kejahatan yang mereka lakukan. Ini adalah bukti nyata bagaimana adiksi dapat menguras tidak hanya uang, tetapi juga masa depan.
Lebih mencengangkan lagi, ME ternyata merupakan seorang residivis kasus narkoba di tahun 2023. Ia berperan membantu menjual sepeda motor dan mendapat jatah sebesar Rp 200.000. Fakta ini menunjukkan bahwa ME belum jera dari perbuatan kriminal sebelumnya, dan adiksi kembali menyeretnya ke dalam masalah hukum.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para residivis dan masyarakat umum tentang bahaya terjerumus kembali ke dunia kriminal. Adiksi yang tidak tertangani dengan baik dapat menjadi lingkaran setan yang sulit diputus, berulang kali menjebak individu dalam tindakan melanggar hukum.
Ancaman Hukuman Dan Pelajaran Berharga
Saat ini, DR dan ME ditahan di Polsek Kenjeran dan dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan serta Pasal 372 KUHP tentang penggelapan. Ancaman hukuman pidana menanti mereka sebagai konsekuensi dari perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan. Proses hukum ini diharapkan memberikan efek jera.
Polisi masih terus mendalami apakah tindakan ini merupakan aksi tunggal atau bagian dari pola kejahatan yang lebih besar. Penyelidikan lanjutan ini penting untuk mengungkap jaringan atau modus operandi serupa yang mungkin telah dilakukan oleh para pelaku. Penegakan hukum yang menyeluruh adalah kunci.
Kasus ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua tentang bahaya adiksi dan pentingnya menjaga diri dari pergaulan yang salah. Semoga kisah ini menjadi pengingat agar kita selalu waspada dan tidak mudah terjerumus dalam lingkaran setan kejahatan.
Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Surabaya kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Surabaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari surabaya.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari detik.com