Posted in

Gunung Semeru Erupsi Dua Kali Hanya Dalam 1 Jam

Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi dengan erupsi yang terjadi dua kali hanya dalam waktu satu jam.

Gunung-Semeru-Erupsi-Dua-Kali-Hanya-Dalam-1-Jam

Kejadian ini memicu perhatian warga sekitar dan menjadi sorotan berbagai pihak terkait kebencanaan serta keselamatan masyarakat. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Surabaya.

Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Terjadi Dua Kali dalam Satu Jam

Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa mengalami erupsi sebanyak dua kali dalam kurun waktu hanya satu jam pada hari Minggu malam, 21 September 2025. Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 19.15 WIB dan diikuti oleh erupsi kedua pukul 20.10 WIB. Abu vulkanik dari kedua erupsi menyebar ke arah timur laut dan menyebabkan gangguan jarak pandang bagi warga di beberapa kecamatan sekitar gunung.

BPBD Kabupaten Lumajang segera mengeluarkan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan warga yang tinggal di zona rawan bencana semic dengan radius 5 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Meski belum ada laporan korban jiwa, aktivitas vulkanik ini mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat dan menyebabkan penghentian sementara aktivitas pendakian.

Tim Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api dari PVMBG melaporkan bahwa kedua erupsi tersebut menghasilkan lontaran material pijar dan awan panas yang tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk menimbulkan hujan abu ringan di desa-desa sekitar. Kondisi ini mengharuskan Pemerintah Kabupaten Lumajang menyiapkan bantuan masker dan alat pelindung untuk masyarakat.

Potensi Bahaya dan Tindakan Antisipasi Pemerintah

Peningkatan aktivitas Gunung Semeru ini dinilai berpotensi memicu erupsi yang lebih besar apabila tidak mendapat pengawasan ketat. Pemerintah daerah melalui BPBD bersama TNI dan Polri telah melakukan patroli intensif di area terdampak, sekaligus menyiagakan evakuasi cepat apabila terjadi situasi memburuk.

Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap mengikuti informasi resmi dari BPBD serta PVMBG. Petugas juga menyediakan posko kesehatan dan komunikasi di beberapa titik strategis untuk memudahkan evakuasi dan penanganan apabila terjadi gangguan pernapasan akibat abu vulkanik.

Selain itu, jalur pendakian ke Gunung Semeru resmi ditutup selama masa berbahaya ini demi menghindari risiko kecelakaan. Larangan kunjungan wisatawan dan pendaki tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya korban jiwa. Pemerintah daerah juga mempersiapkan pengungsian bagi warga yang bermukim di daerah lereng dengan potensi bahaya awan panas dan lahar.

Baca Juga: Ini Bedanya Teatrikal Perobekan Bendera di Surabaya Tahun Ini

Dampak Erupsi Terhadap Aktivitas Masyarakat

Dampak-Erupsi-Terhadap-Aktivitas-Masyarakat

Erupsi dua kali dalam satu jam ini telah menimbulkan beberapa dampak nyata pada kehidupan masyarakat di sekitar Gunung Semeru. Abu vulkanik yang menyebar menyebabkan gangguan kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia yang rentan terhadap masalah pernapasan.

Beberapa sekolah di daerah rawan abu vulkanik memutuskan untuk meliburkan siswa hingga kondisi membaik demi menjaga kesehatan para pelajar. Di sisi lain, aktivitas pertanian juga terganggu akibat lapisan abu yang menutupi lahan pertanian dan tanaman.

Lingkungan sekitar gunung pun merasakan efek erupsi ini. Hujan abu yang menempel di pepohonan dan sungai berpotensi mengubah ekosistem sementara. Petugas lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang sedang melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kerusakan yang mungkin terjadi pasca-erupsi ini.

Respon Cepat dan Edukasi Mitigasi

Pemerintah pusat dan daerah, bersama dengan berbagai instansi terkait, menunjukkan kesigapan dalam penanganan erupsi dengan segera menggelar koordinasi darurat. Kementerian ESDM juga telah mengirimkan tim ahli tambahan ke lokasi untuk memperkuat pengamatan dan menyiapkan rekomendasi langkah selanjutnya.

Pentingnya edukasi mitigasi bencana menjadi sorotan utama dalam kejadian ini. Banyak warga yang telah mengikuti sosialisasi langkah menghadapi erupsi dan mengenal tanda-tanda bahaya yang mempercepat evakuasi tepat waktu. Ini diharapkan menjadi modal utama dalam meminimalisasi risiko jiwa.

Peningkatan teknologi pemantauan juga membantu mendeteksi perubahan aktivitas gunung secara real-time. Petugas dan masyarakat terus diminta untuk tidak mengabaikan peringatan dan selalu siap sedia menghadapi kemungkinan erupsi susulan.

Kesimpulan

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi dua kali dalam waktu satu jam ini menjadi pengingat betapa alam bisa menunjukkan kekuatannya secara tiba-tiba dan intens. Kesigapan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam mitigasi bencana menjadi faktor kunci yang menentukan keselamatan bersama.

Dengan pemantauan ketat dan edukasi berkelanjutan, diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan sehingga warga di sekitar Gunung Semeru dapat menjalani kegiatan secara tenteram dan aman. Pengawasan intensif serta kerjasama semua pihak tetap harus dijaga agar kejadian serupa dapat dihadapi dengan lebih baik di masa depan.

Simak dan ikuti terus untuk informasi menarik lainnya tentang berita-berita terupdate dan terpecaya hanya di Info Kejadian Surabaya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari suara.com
  • Gambar Kedua dari gemadika.com