Posted in

Bapak 4 Anak Tewas Dikeroyok Saat Konvoi HUT ke-98 Persebaya

Suasana euforia perayaan ulang tahun ke-98 klub sepak bola kebanggaan Surabaya, Persebaya, mendadak berubah menjadi tragedi.

Bapak 4 Anak Tewas Dikeroyok Saat Konvoi HUT ke-98 Persebaya

Seorang pria berusia 43 tahun, yang dikenal sebagai bapak dari empat orang anak, meregang nyawa setelah menjadi korban pengeroyokan brutal saat ikut dalam konvoi perayaan HUT Persebaya.

Kejadian memilukan ini menimbulkan duka mendalam dan memantik kembali sorotan tajam terhadap maraknya aksi kekerasan yang kerap membayangi kegiatan suporter sepak bola di Tanah Air. Berikut ulasan lengkapnya di .

Kronologi Tragis

Tragedi bermula pada Minggu dini hari, 21 Juli 2025. Ribuan Bonek julukan suporter Persebaya menggelar konvoi akbar di berbagai titik Kota Surabaya dalam rangka memperingati ulang tahun klub yang ke-98. Jalanan dipenuhi suara knalpot motor, teriakan yel-yel dukungan, serta kembang api yang mewarnai langit malam.

Namun, di tengah perayaan penuh semangat itu, sebuah insiden berdarah pecah di kawasan Jalan Tambaksari. Korban, pria berinisial S (43 tahun), yang diketahui warga asli Surabaya dan ayah dari empat anak, diduga menjadi sasaran pengeroyokan sekelompok oknum yang juga mengenakan atribut suporter.

Menurut saksi mata, keributan dipicu oleh kesalahpahaman kecil saat korban melewati kerumunan yang sedang konvoi. S diduga bersenggolan dengan salah satu peserta konvoi. Kata-kata kasar mulai terdengar, dan dalam hitungan detik, situasi berubah mencekam. S dikejar, dijatuhkan, dan dikeroyok secara membabi buta oleh sekelompok orang hingga akhirnya terkapar tak berdaya.

Usaha Penyelamatan yang Gagal

Seorang pengendara ojek online yang melihat kejadian tersebut mencoba melerai, namun kalah jumlah dan akhirnya memilih melaporkan insiden ke petugas kepolisian terdekat. Sayangnya, ketika bantuan datang, kondisi S sudah sangat mengenaskan mengalami luka parah di bagian kepala, dada, dan wajah.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Namun, nyawanya tak tertolong. Dokter menyatakan S meninggal dunia akibat trauma benda tumpul di bagian kepala dan tulang rusuk yang patah akibat pukulan dan tendangan bertubi-tubi.

Baca Juga: Tragedi Kebakaran di Surabaya, 8 Orang Tewas Terpanggang Dalam Rumah Kos

Pengejaran Pelaku dan Penyelidikan

Pengejaran Pelaku dan Penyelidikan

Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya langsung turun tangan. Dalam konferensi pers yang digelar Senin pagi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ari Wibowo menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas beberapa pelaku pengeroyokan.

“Berdasarkan bukti video amatir dan keterangan saksi, kami telah mengidentifikasi setidaknya lima orang yang terlibat langsung dalam pengeroyokan tersebut. Tim sudah dikerahkan untuk menangkap mereka. Kami tidak akan beri ampun kepada pelaku kekerasan,” tegas Kapolrestabes.

Selain itu, polisi juga membuka layanan hotline bagi warga yang memiliki informasi tambahan terkait pelaku pengeroyokan atau insiden kekerasan lainnya selama konvoi.

Sosok Korban di Mata Keluarga

Korban dikenal sebagai sosok ayah yang bertanggung jawab dan penuh kasih terhadap keluarganya. Istrinya, R (38), menangis histeris saat jenazah S tiba di rumah duka.

“Suami saya hanya ingin ikut memeriahkan ulang tahun Persebaya, karena dia fans sejati sejak muda. Tapi dia pulang tinggal nama,” ujar R di sela isak tangisnya.

Keempat anak korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah juga tampak terpukul. Mereka kehilangan figur ayah yang menjadi tulang punggung dan panutan keluarga.

Salah satu anaknya sempat berteriak, “Bapak kenapa harus dipukul, padahal cuma mau senang-senang?” Kalimat polos yang menghunjam perasaan siapa pun yang mendengarnya.

Evaluasi Besar-Besaran

Insiden ini mendorong pemerintah kota dan aparat keamanan untuk mengevaluasi mekanisme konvoi suporter yang selama ini kerap menimbulkan kericuhan. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa kegiatan konvoi besar tanpa koordinasi akan dilarang ke depannya.

“Tidak boleh lagi ada perayaan yang berujung duka. Kita akan atur ulang semua kegiatan massal agar tidak melukai masyarakat,” ujarnya dalam rapat darurat bersama Forkopimda Surabaya.

Pihak kepolisian juga mempertimbangkan pembatasan jam malam untuk menghindari aksi kekerasan serupa.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Surabaya. Termasuk insiden keamanan dan bencana alam, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Surabaya sekarang juga.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari www.bangsaonline.com
  • Gambar Kedua dari www.suarasurabaya.net