Kebun Raya Mangrove Surabaya merayakan ulang tahunnya yang ke-2 yang sangat membanggakan, yakni memiliki koleksi 74 jenis tanaman mangrove.

Berikut Info Kejadian Surabaya akan membahas dari awal peresmian pada 26 Juli 2023 yang hanya mengoleksi 56 jenis, perkembangan ini menjadi bukti nyata komitmen terhadap konservasi, edukasi, dan pengembangan ketahanan pangan berbasis ekosistem mangrove di kota ini.
Perjalanan Kebun Raya Mangrove Surabaya Dalam 2 Tahun
Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya sejak dibuka resmi dua tahun lalu telah melewati berbagai proses pengembangan yang signifikan. Saat awal pembukaan, koleksi yang dimiliki berjumlah 56 jenis mangrove.
Kini, berkat kerja keras dan eksplorasi berkelanjutan, koleksinya bertambah menjadi 74 jenis. Penambahan ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga meningkatkan keberagaman yang berperan dalam konservasi dan penelitian ekosistem mangrove.
Fungsi Utama Kebun Raya Mangrove Surabaya
Kebun raya ini memiliki lima fungsi utama yang menjadikannya lebih dari sekadar taman. Fungsi-fungsi tersebut adalah konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. KRM Surabaya tidak hanya memelihara keanekaragaman tumbuhan mangrove tapi juga menjadi pusat edukasi bagi masyarakat luas.
Berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan inovasi berbasis sumber daya mangrove. Lingkungan mangrove ini juga berperan sebagai benteng alam yang penting dalam mencegah banjir dan menghalau badai laut.
Baca Juga:
Koleksi Mangrove Terlengkap di Indonesia
Surabaya menjadi rumah bagi Kebun Raya Mangrove dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Dengan koleksi mencapai 74 jenis mangrove dari sekitar 150 jenis yang ada di dunia, kebun raya ini memiliki peran strategis dalam konservasi jenis bakau langka maupun umum.
Upaya penjagaan dilakukan dengan proses yang detail dan prosedur ilmiah ketat agar koleksi tetap terjaga dan lestari. Setiap jenis tanaman yang masuk merupakan hasil seleksi dari berbagai wilayah, termasuk Papua, Kalimantan, dan Gorontalo.
Inovasi & Pengembangan Sumber Pangan Alternatif

Salah satu fokus pengembangan KRM adalah pemanfaatan mangrove sebagai sumber pangan alternatif dan bahan baku produk inovatif. Beberapa jenis mangrove diolah menjadi produk seperti sirup dan minuman kesehatan, bahkan ada yang diolah menjadi teh dan tepung oleh kelompok tani lokal.
Konsep ini diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan di Surabaya dan menjadi tambahan pendapatan warga sekitar dengan mengedepankan aspek keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
Perayaan dan Arah Pengembangan ke Depan
Pada perayaan ulang tahun ke-2 yang digelar 26-27 Juli 2025 di kawasan Gunung Anyar, Surabaya. Perayaan mulai dari kegiatan edukatif hingga rekreatif, juga menjadi momentum untuk memperkuat arah pengembangan kebun raya ke depan.
Pemerintah Kota Surabaya menegaskan pentingnya pengembangan lebih lanjut terutama dalam aspek ketahanan pangan berbasis ekosistem mangrove yang berkelanjutan. Selain menambah koleksi, penguatan konservasi, edukasi, dan inovasi menjadi fokus utama yang terus dijaga.
Kesimpulan
Kebun Raya Mangrove Surabaya dalam usia dua tahun telah menunjukkan kemajuan pesat dengan pertambahan koleksi menjadi 74 jenis mangrove yang menjadikannya yang terlengkap di Indonesia. Lebih dari sekadar konservasi, kebun raya ini berperan penting dalam edukasi, penelitian, dan pengembangan inovasi sumber pangan alternatif.
Dengan dukungan berbagai pihak, KRM Surabaya tidak hanya menjaga kelestarian mangrove tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan berkelanjutan ekosistem bakau yang ada.
Perayaan usia dua tahun ini menandai tonggak penting dalam perjalanan kebun raya yang semakin matang dan berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Surabaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari cakrawalanews.co
- Gambar Kedua dari www.barometerjatim.com