Warga Surabaya di kawasan Menur, Kecamatan Gubeng, digegerkan oleh penemuan mayat seorang pria berusia 82 tahun yang mengapung di Sungai Menur pada Selasa malam, 17 Juni 2025.

Korban bernama Pramudjo ditemukan dalam posisi tertelungkup hanya beberapa meter dari rumahnya. Mayatnya terletak tepat di bawah jembatan penyeberangan sungai yang menghubungkan tempat tinggalnya dengan jalan raya.
Kejadian ini menarik perhatian warga sekitar dan aparat kepolisian yang segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematiannya. Di bawah ini Info Kejadian Surabaya akan membahas penemuan mayat pria di Sungai Menur yang mengundang keheranan dan berbagai teka-teki
Penemuan Mayat di Sungai Menur
Penemuan mayat Pramudjo di Sungai Menur menjadi pusat perhatian warga dan pengguna jalan di kawasan Menur, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Mayat ditemukan dalam posisi tertelungkup pada malam hari, hanya beberapa meter dari rumah korban.
Lokasi penemuan berada tepat di bawah jembatan penyeberangan sungai yang menghubungkan rumah korban dengan jalan raya, sehingga membuat warga yang melintas merasa khawatir dan penasaran akan kejadian tersebut.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian segera melaporkan penemuan mayat ini kepada pihak berwajib. Polisi dari Polsek Gubeng langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa jasad korban ke kamar jenazah RSUD Dr. Soetomo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warga sekitar yang mengenal korban sebagai sosok yang aktif membersihkan taman dan halaman rumahnya setiap hari.
Profil Korban dan Kebiasaannya Sebelum Ditemukan Meninggal
Korban, Pramudjo, adalah pria lanjut usia berumur 82 tahun yang dikenal oleh tetangga dan warga sekitar sebagai sosok yang rajin dan aktif. Menurut keterangan tetangga, Anis, Pramudjo memiliki kebiasaan rutin membersihkan taman dan halaman rumahnya setiap hari.
Barang-barang seperti sapu, serok pembersih sampah, dan sandal ditemukan di depan pintu gerbang rumah korban. Hal ini menunjukkan bahwa korban baru saja melakukan aktivitas bersih-bersih sebelum ditemukan meninggal dunia. Anis juga menyampaikan bahwa setiap sore, Pramudjo biasa menyapu dan menyiram taman di sekitar rumahnya.
Namun, tidak ada yang melihat secara langsung bagaimana korban bisa terjatuh ke sungai. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar apakah kematian korban disebabkan oleh kecelakaan atau ada faktor lain yang mempengaruhi. Kebiasaan korban yang aktif dan sehat membuat warga sekitar merasa kehilangan dan prihatin atas kejadian ini.
Baca Juga:
Upaya Polisi Mengungkap Penyebab Kematian

Pihak kepolisian dari Polsek Gubeng Surabaya segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan penemuan mayat Pramudjo. Mayat korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Dr. Soetomo untuk dilakukan otopsi dan pemeriksaan medis yang dapat membantu mengungkap penyebab kematian secara pasti.
Hingga saat ini, penyebab kematian korban masih belum diketahui dengan jelas. Polisi juga mengumpulkan keterangan dari tetangga dan saksi di sekitar lokasi kejadian untuk mendapatkan gambaran kronologis kejadian sebelum korban ditemukan meninggal.
Tidak ada saksi yang melihat secara langsung bagaimana korban bisa terjatuh ke sungai. Sehingga polisi masih mendalami kemungkinan kecelakaan atau faktor lain yang mungkin menyebabkan korban meninggal dunia.
Penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan memastikan apakah kematian Pramudjo murni karena kecelakaan atau ada unsur lain yang harus diusut lebih lanjut. Polisi juga mengimbau warga untuk memberikan informasi jika mengetahui hal-hal mencurigakan yang dapat membantu proses penyelidikan.
Dukungan Warga Sekitar Terhadap Kejadian Tragis Ini
Kejadian penemuan mayat Pramudjo di Sungai Menur meninggalkan kesan mendalam bagi warga sekitar, terutama tetangga yang mengenal korban dengan baik. Mereka merasa kehilangan sosok yang selalu aktif menjaga kebersihan lingkungan dan ramah terhadap tetangga.
Anis, tetangga korban, menyatakan bahwa korban setiap hari rutin menyapu dan merawat taman di rumahnya, sehingga kematiannya sangat mengejutkan dan menyedihkan. Warga sekitar juga menunjukkan rasa empati dan dukungan kepada keluarga korban yang tengah berduka.
Mereka berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap penyebab kematian Pramudjo sehingga dapat memberikan ketenangan bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi warga untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan terutama bagi lansia yang melakukan aktivitas di sekitar lingkungan rumah. Dukungan sosial dari tetangga dan warga sekitar menjadi penting untuk membantu keluarga korban melewati masa sulit ini.
Kesimpulan
Penemuan mayat Pramudjo, pria berusia 82 tahun, di Sungai Menur, Surabaya, menggemparkan warga sekitar dan memicu penyelidikan oleh kepolisian. Korban yang dikenal aktif membersihkan taman dan halaman rumahnya ditemukan meninggal dalam posisi tertelungkup di bawah jembatan penyeberangan sungai.
Hingga kini, penyebab kematian masih belum diketahui secara pasti dan masih dalam proses penyelidikan oleh Polsek Gubeng. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar, sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga keselamatan terutama bagi lansia dalam beraktivitas sehari-hari.
Simak dan ikuti terus Info Kejadian Surabaya agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang akan terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar dari jatim.inews.id